Kwetiau Medan Terbaik Justru Bukan di Medan

[img][/img]

Bondan Winarno - detikFood

Jakarta - Terus terang, saya sering bingung bila ditanya di mana mendapatkan kwetiau yang enak. Memang, di Pontianak saya punya jagoan kwetiau sapi yang saya langgani. Begitu juga Medan punya juaranya sendiri. Di Medan bahkan lebih istimewa. Ada yang spesial pakai seafood (udang dan cumi), ada yang pakai kerang, dan ada pula kwetiau sapi atau bahan non-halal seperti umumnya.

Tetapi, favorit kwetiau saya justru ada di Jakarta. Selera orang memang beda-beda, dan saya tidak ingin berdebat bila sudah sampai pada soal yang satu ini. Kalaupun kwetiau favorit ini dianggap kurang mantap oleh yang lain, ia tetap merupakan kesukaan saya.

Kwetiau kesukaan ini dibuat oleh orang Medan yang merantau ke Jakarta. Gerainya yang pertama dibuka di Muara Karang. Ketika anaknya selesai sekolah komputer di Australia dan pulang ke Jakarta, maka sang anak pun membuka cabang di Jakarta Selatan bahkan ia sendiri yang turun tangan menjadi kokinya. Hebat! Dedikasi yang luar biasa terhadap kuliner ikonik dari Medan ini.

Kwetiau Akang - mengikuti jurus aslinya di Medan sana - juga dimasak di atas tungku arang. Konon, panas dari bara arang lebih awet dan tidak cepat menjadi dingin ketika santapan belum habis. Di samping itu, panasnya bara arang memberi karakteristik masakan kwetiau yang kering - tidak lengket. Aroma harum kwetiau yang dimasak di atas bara arang juga berbeda.

Kwetiau-nya kenyal. Isinya "ramai". Ada udang, bakso, hepia (juga disebut kekian, yaitu kue dari udang cincang), dan irisan daging sapi. Sayurnya adalah tauge dan caisim (sawi hijau). (Catatan: di beberapa cabang Kwetiau Akang juga tersedia daging babi panggang merah alias chasiu). Kwetiau goreng dihargai Rp 28 ribu. Bila spesial - memakai tambahan daging kepiting harganya Rp 35 ribu.

Selain kwetiau, versi yang sama juga tersedia dengan karbohidrat yang lain, yaitu: mi, mihun, ataupun nasi. Bagi penganut vegetarian, tersedia kwetiau polos (hanya tauge dan caisim) seharga Rp 18 ribu. Pilihan lain adalah kwetiau siram, yaitu kwetiau goreng polos yang kemudian disiram dengan kuah kental berisi udang, bakso, hepia, dan irisan daging sapi.

Bagi saya, Kwetiau Akang cuma punya satu lawan ketat, yaitu Pad Thai Thip Samai di Bangkok (baca juga review-nya di rubrik ini). Keduanya punya karakteristik yang mirip: harum, garing, dan gurih. Mak nyuss!

Di Kwetiau Akang, begitu tamu duduk langsung diberi hidangan otak-otak hangat. Not bad at all! Anggap saja appetizer yang lezat sambil menunggu main course selesai dimasak. Juga tersedia wotie (sering juga disebut sebagai kuotie) - yaitu semacam pangsit (dumpling) yang digoreng. Harga seporsi Rp 30 ribu, isi 10 potong. Bisa dimakan sendiri, atau dimakan beramai-ramai sebagai appetizer.

Minumannya juga khas Medan, seperti: air jali (barley), liang teh, es markisa, jus terong belanda, es jeruk kietna, dan es teh tarik.

Kwetiau Akang juga punya gerai di Muara Karang (021 6610359), Kelapa Gading (021 4508888), Mangga Besar (021 62317072), dan Taman Palem Lestari Indah (021 55958613). Artinya, Anda tidak harus pergi terlalu jauh untuk menemukan kwetiau istimewa yang paling dekat dari tempat Anda. (Bondan Winarno)

Kwetiau Akang
Jl. Sultan Iskandar Muda 25E
Arteri Pondok Indah
Jakarta Selatan
021 7291664/72914918